Dampingi Anak agar Terhindar dari Konten Negatif di Dunia Digital

0
389

warnaplus.com-Sebanyak 480 peserta di Kabupaten Gorontalo antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital”, dengan tema “Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Anak” pada Senin, 6 Agustus 2021. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. 

Empat narasumber tampil dalam seminar ini, yakni Dosen Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara, FX Lilik Dwi Mardjianto; Wakil Ketua RTIK Provinsi Gorontalo dan Direktur Saronde Tech, Rian Oktavianto Husain; Kepala Seksi Pengolahan dan Pelayanan Informasi Dinas Kominfo dan Statistik Pemerintah Provinsi Gorontalo, Ismail Giu S.Sos M.I.Kom; dan Content Creator dan Co-Founder Komunitas Connecting Mama, Ruffie Lucretia. Sedangkan moderator adalah Fitriyani selaku Penyiar Radio. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Materi pertama dibawakan FX Lilik Dwi Mardjianto dengan tema “Mesin Pencarian, Ragam dan Tips Penggunaan”. Menurut dia, sejumlah mesin pencari yang kerap digunakan warganet di antaranya Google, Baidu, Geevv, Ecosia, Bing, Yahoo!, Search Engine, Yandex, Naver, Ask, Gibiru, Dogpile, DuckDuckGo, dan Aol. Agar efektif dalam mencari informasi dapat menggunakan sejumlah trik, misalnya tanda minus (-) untuk membuang hasil yang tidak diperlukan, kata site: untuk fokus pada laman tertentu, atau tanda kutip untuk pencarian frasa tertentu.

Selanjutnya, Rian Oktavianto Husain menyampaikan tema “Berpikir Bijak Sebelum Mengunduh di Internet”. Ia mengatakan, berbagai konten negatif di internet yang harus dihindari antara lain, pornografi, ujaran kebencian atau SARA, berita bohong, judi online, penipuan, radikalisme, serta konten yang berisi malware dan sejenisnya. “Dampingi anak dalam setiap aktivitas di dunia digital secara langsung maupun tidak langsung,” tambah dia. 

Pemateri ketiga Ismail Giu memaparkan materi “Mengelola Kecanduan Internet Menjadi Produktif”. Menurut dia, dampak kecanduan internet akan membuat siswa sulit berkonsentrasi, sulit belajar, dan kurang tidur. Sedangkan untuk para profesional umumnya kerap menggunakan jasa internet untuk keperluan pribadi sehingga kesulitan selesaikan tugas. Semestinya, internet atau media sosial dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu, relasi, ataupun penghasilan. 

Adapun Ruffie Lucretia, sebagai narasumber terakhir menyampaikan materi “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Ia mengatakan, pembelajaran daring membuat anak lebih sering memakai gawai. Orang tua wajib membuat kesepakatan penggunaan gawai, mengenalkan, dan terus mengawasi penggunaannya agar terhindar dari konten negatif yang ada di internet, serta mengajari cara melindungi data dan privasi.  

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, M. Ilham di Kabupaten Gorontalo yang bertanya tentang cara mengajarkan anak agar bisa menyesuaikan budaya lokal dengan perkembangan teknologi. Menanggapi hal tersebut, Rian Oktavianto bilang, orang tua dapat mendampingi ketika anak mengakses media sosial sekaligus menjadi pengikutnya agar tetap bisa memantau kegiatannya di dunia maya. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)