Wednesday, June 25, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeArchitectureWujudkan Resiliensi Nasional, ADEXCO 2025 Jadi Panggung Inovasi dan Kolaborasi Penanggulangan Bencana...

Wujudkan Resiliensi Nasional, ADEXCO 2025 Jadi Panggung Inovasi dan Kolaborasi Penanggulangan Bencana Berkelanjutan

Jakarta – Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) kembali hadir dalam edisi keempatnya sebagai pameran dan konferensi internasional yang berfokus pada penanggulangan bencana, mitigasi risiko, dan perlindungan sipil lintas sektor. Mengusung tema “Toward Resilient Nations: Integrated Disaster Risk Reduction for Southeast Asia”, ADEXCO 2025 akan diselenggarakan pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. 

Sebagai salah satu inisiatif strategis nasional, penyelenggaraan ADEXCO 2025 melibatkan berbagai lembaga kunci, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Perindustrian. Sinergi tersebut turut dilengkapi oleh dukungan teknis dan operasional dari TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna mewujudkan kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem perlindungan sipil yang adaptif dan responsif. 

Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si., Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ADEXCO 2025 sebagai platform strategis kolaborasi antara lembaga usaha dan pemerintah (People, Private, Public, Partnership) dalam mendorong industrialisasi kebencanaan di Indonesia. 

“Kami memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ADEXCO, karena dari perspektif pemerintah, forum ini terbukti efektif dalam mempertemukan para pemangku kepentingan utama di sektor penanggulangan bencana. ADEXCO menjadi ruang strategis bagi berbagai pihak untuk mengakses dan mengeksplorasi perkembangan sains, teknologi, serta solusi kebencanaan mutakhir di tingkat global. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mendorong industrialisasi kebencanaan sebagai bagian dari penguatan kapasitas nasional menuju center of excellence di bidang penanggulangan bencana, dalam merespons future crisis akibat perubahan iklim dan bencana, menuju resiliensi yang berkelanjutan,” ujarnya. 

Ajang ini sendiri dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang baik pemerintah, penyedia teknologi, lembaga kemanusiaan, militer, serta sektor swasta dan publik dalam satu ekosistem kolaboratif guna menampilkan pemikiran strategis, keahlian teknis, dan solusi inovatif di bidang manajemen bencana. Menegaskan posisinya sebagai bagian dari ekosistem industri strategis, tahun ini ADEXCO juga akan hadir melalui skema co-location bersama sejumlah pameran utama dalam IEE Series, yakni Construction Indonesia, Concrete Show SEA dan Water Indonesia. 

Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia, menegaskan bahwa kolaborasi ADEXCO dengan rangkaian Indonesia Energy & Engineering Series merupakan bentuk nyata pendekatan lintas sektor yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan masa kini.

“Dengan menyatukan ADEXCO bersama berbagai pameran sektor energi, konstruksi, dan teknologi dalam IEE Series, kami menciptakan ruang dialog dan sinergi yang lebih luas. Penanggulangan bencana tidak bisa berdiri sendiri tapi harus terintegrasi dengan infrastruktur, pasokan energi, dan sistem layanan publik yang tangguh. Inilah semangat kolaboratif yang ingin kami hadirkan melalui ADEXCO 2025,” jelas Lia. 

Sinergi tematik ini menghadirkan pendekatan lintas sektor dalam menjawab tantangan kebencanaan yang semakin kompleks, terutama pada keterkaitan sistemik antara sektor konstruksi, energi dan air. 

Dengan dasar kolaborasi tersebut, ADEXCO kian mendorong penguatan manajemen risiko, peningkatan koordinasi tanggap darurat, serta pengembangan solusi terintegrasi dan inovatif. Inisiatif ini juga memperluas ruang pembelajaran lintas industri, advokasi kebijakan, penguatan regulasi, dan upaya menjaga ketahanan di tengah krisis. 

Dalam pelaksanaannya, ADEXCO 2025 mengusung sejumlah tujuan utama, yakni mendorong sinergi antarnegara dan antarsektor dalam memperkuat kesiapsiagaan regional terhadap bencana. ADEXCO juga berperan sebagai platform bagi pelaku industri dan institusi untuk memperkenalkan teknologi serta strategi manajemen bencana terkini, sekaligus menyediakan ruang edukasi publik dan pelatihan praktis terkait keselamatan dan tanggap darurat. Pendekatan ini menegaskan posisi ADEXCO sebagai simpul strategis bagi kolaborasi multiaktor yang inklusif dan berkelanjutan. 

Berlandaskan kolaborasi multipihak ini, ADEXCO 2025 tidak hanya menjadi ajang temu teknologi dan pemangku kepentingan, tetapi juga forum strategis untuk mendorong praktik terbaik dalam penguatan ketangguhan nasional dan regional, di mana, ADEXCO 2025 mengusung sejumlah fokus utama yang menjadi pilar dalam penyelenggaraan program dan pamerannya. 

Fokus tersebut mencakup penguatan sistem penanggulangan bencana berbasis teknologi dan komunitas; respons cepat terhadap bencana alam dan industri (multihazard response); pengembangan teknologi sistem peringatan dini (early warning system); infrastruktur tangguh terhadap bencana (resilient infrastructure); manajemen pascabencana dan pemulihan terpadu; serta adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pendekatan berbasis alam (nature-based solutions)

Direktur Operasional ADEXCO, Andrian Cader, menyatakan bahwa ADEXCO 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan bencana dan perlindungan sipil di tengah meningkatnya risiko akibat krisis iklim dan urbanisasi. Melalui inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan kesiapsiagaan terstruktur, ADEXCO hadir sebagai platform yang mendorong Asia, khususnya Indonesia, menuju masa depan yang lebih aman dan tangguh. Ia menekankan pentingnya peran lembaga perlindungan sipil dalam membangun sistem respons yang terintegrasi dan adaptif menghadapi kompleksitas ancaman bencana. 

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ketahanan berkelanjutan, mengingat kerentanannya terhadap berbagai risiko bencana seperti aktivitas seismik, banjir, dan dampak perubahan iklim. ADEXCO 2025 diharapkan menjadi katalisator sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan kemanusiaan dan lingkungan yang semakin kompleks. Hal ini juga selaras dengan laporan UNDRR yang menyebut Asia sebagai kawasan paling rentan terhadap bencana, terutama banjir.

Menanggapi tantangan tersebut, pendekatan adaptif dan berbasis teknologi menjadi kunci. Di Indonesia, pemanfaatan teknologi seperti drone, AI, big data, dan sistem peringatan dini telah mempercepat respons dan meningkatkan akurasi mitigasi. Komitmen ini diperkuat oleh kebijakan nasional seperti RIPB 2020–2044 yang menekankan sinergi lintas lembaga dan integrasi sistem informasi. “ADEXCO mengambil peran strategis dalam membentuk kerangka ketahanan menyeluruh yang mencakup teknologi, komunitas, dan institusi perlindungan sipil dengan harapan menjadikan Indonesia model ketahanan berkelanjutan di kawasan,” tutup Andrian. 

Di mana, Indonesia digolongkan sebagai salah satu negara yang rawan akan bencana, baik bencana alam, bencana non alam maupun bencana yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Secara geografis Indonesia terletak di zona subduksi atau persimpangan tiga lempeng utama yaitu lempeng Eurasia di utara, lempeng Pasifik di timur, dan lempeng Indo-Australia di selatan yang menyebabkan Indonesia rawan terhadap bencana alam. 

Menghadapi kondisi geografis dan tantangan kebencanaan yang semakin kompleks tersebut, diperlukan pendekatan yang adaptif dan berbasis teknologi. Dalam konteks ini, adopsi teknologi memainkan peran krusial. Di Indonesia, teknologi telah menjadi katalisator penting dalam mempercepat respons dan meningkatkan akurasi mitigasi. Pemanfaatan drone, artificial intelligence (AI), big data, dan remote sensing semakin meluas, khususnya untuk keperluan pemetaan risiko dan respons darurat. Di sisi lain, sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) berbasis komunitas juga mulai terintegrasi dengan jaringan digital nasional dan sistem peringatan resmi berbasis teknologi. 

Upaya ini turut didorong oleh kebutuhan lintas sektor akan ketangguhan infrastruktur. Sektor konstruksi, transportasi, energi, dan logistik kini dituntut memenuhi standar desain yang tahan terhadap bencana (disaster-resilient design) guna meminimalkan risiko sistemik di masa krisis. 

Dorongan terhadap inovasi ini pun diperkuat melalui komitmen kebijakan nasional. Transformasi tersebut sejalan dengan arah kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020–2044. Regulasi ini menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, pemanfaatan teknologi, serta integrasi sistem informasi dalam membangun ketangguhan nasional yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk melalui mekanisme penilaian ketahanan bencana dalam setiap pembangunan infrastruktur publik. 

“Dalam konteks inilah ADEXCO mengambil peran strategis, mendorong terbentuknya kerangka ketahanan menyeluruh yang mencakup kemajuan teknologi, pelibatan komunitas, serta penguatan institusi perlindungan sipil. Melalui pendekatan yang terintegrasi, Indonesia diharapkan menjadi model ketahanan bencana berkelanjutan bagi Kawasan,” ungkap Andrian. 

Hal ini membuat pendekatan komprehensif lintas sektor menjadi keharusan. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta pun menjadi kunci dalam memperkuat ketangguhan nasional secara berkelanjutan. Adapun, ADEXCO 2025 bakal melanjutkan momentum positif dari penyelenggaraan sebelumnya, dengan skala pelaksanaan yang lebih besar serta ekspektasi keterlibatan yang semakin meluas dari berbagai sektor strategis. Tahun ini, area pameran diperluas secara signifikan dibandingkan tahun lalu, membuka

peluang partisipasi yang lebih besar bagi exhibitor lintas industri untuk turut berkontribusi dalam membangun ekosistem penanggulangan bencana yang tangguh, terintegrasi, dan kolaboratif. 

Nantinya, lebih dari 100 perusahaan dan institusi dari 20+ negara diproyeksikan berpartisipasi, termasuk lembaga bantuan internasional, penyedia teknologi kebencanaan, serta produsen alat berat penyelamatan. 

Delegasi dari ASEAN, Jepang, Korea, Jerman, dan Australia juga dijadwalkan hadir dalam konferensi internasional dan misi dagang. Dari dalam negeri, sejumlah perusahaan utama seperti Alam Virtual Semesta, Kemenangan, dan Decaaindo Surya Perkasa juga turut berpartisipasi. 

Mengacu pada kesuksesan ADEXCO 2024, sebanyak 6.803 pengunjung profesional tercatat hadir, dengan partisipasi dari 126 perusahaan peserta serta keterlibatan 15 negara dan kawasan. Penyelenggaraan tahun lalu pun menempati area seluas 4.726 meter persegi menjadi ajang kolaborasi lintas sektor, mulai dari instansi pemerintah, industri konstruksi, logistik, energi, dan utilitas, hingga organisasi kemanusiaan, kalangan akademisi, serta pelaku teknologi dan riset. 

Pada periode tersebut, asal provinsi terbanyak datang dari provinsi-provinsi dengan tingkat kerentanan bencana yang tinggi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Ketertarikan mereka paling banyak terpusat pada berbagai solusi kebencanaan, antara lain sistem komunikasi darurat, pemetaan bencana, sistem peringatan dini, dan material konstruksi tahan bencana. 

Lebih lanjut, guna memperkuat diseminasi pengetahuan dan jaringan kerja, ADEXCO 2025 juga menghadirkan sejumlah kegiatan unggulan. Mulai dari Konferensi Internasional yang akan mempertemukan pembuat kebijakan dan praktisi dari dalam dan luar negeri, hingga simulasi lapangan, demo alat penyelamatan, dan forum investasi untuk menjajaki peluang kemitraan pemerintah-swasta (PPP). Program edukatif untuk pelajar serta kompetisi inovasi teknologi tanggap bencana juga akan melengkapi rangkaian acara. 

Dengan semangat kolaborasi yang terus diperkuat, ADEXCO 2025 diharapkan menjadi katalisator penguatan kesiapsiagaan kawasan dalam menghadapi tantangan kebencanaan yang semakin kompleks. Pameran ini tidak hanya menjadi wadah bagi pelaku industri dan institusi untuk memperkenalkan teknologi serta strategi terbaru dalam manajemen bencana. 

“Diharapkan juga ADEXCO 2025 berperan sebagai platform edukatif yang menyentuh lapisan publik melalui pelatihan praktis dan peningkatan kesadaran kolektif akan pentingnya sistem perlindungan sipil yang responsif, terkoordinasi, dan berbasis partisipasi masyarakat,” tutup Andrian. 

Dapatkan akses eksklusif ke informasi terbaru mengenai seminar, pameran, dan rangkaian acara pendukung ADEXCO 2025 melalui pre-registration yang telah dibuka secara resmi. Pengunjung dapat mendaftar lebih awal melalui tautan berikut: https://bit.ly/PREREG_PRESS_ADX.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments