Jakarta – Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian diluncurkan hari ini. Peluncuran program tersebut dihadiri oleh Reza Rahadian dan para kolaborator yang terlibat, di antaranya Adi Ekatama (Kompas Gramedia Group), Andi F. Yahya (editor buku), Siko Setyanto (koreografer), Kasimyn aka Aditya Surya Taruna (komposer), Gita Fara (produser film), Felix K. Nesi (penulis skenario), Rina Damayanti (Direktur Jakarta Film Week), dan Ajish Dibyo (Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival).
Reza Rahadian dalam sambutannya menyampaikan, “Refleksi Dua Dasarasa adalah momentum untuk mengingat kembali perjalanan saya selama 20 tahun di dunia film dan kreatif. Ini bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk belajar, berbenah, dan membuka lembaran baru dalam proses berkarya. Semua yang saya capai bermula dari kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh orang lain. Program ini adalah bentuk penghormatan atas perjalanan itu, serta ajakan untuk terus belajar, bertransformasi, dan tetap rendah hati.”
Program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian menandai 20 tahun Reza Rahadian berkarya di industri film dan kreatif. Program ini menjadi ruang kontemplasi atas perjalanan dan pencapaian kreatif Reza Rahadian, ruang kolaborasi bersama para kreator seni lintas bidang, dan ruang untuk menginspirasi dan memaknai karya kolaboratif. Program ini akan berisi rangkaian kegiatan berupa peluncuran buku Mereka Yang Pertama, pameran instalasi seni berjudul Eudaimonia di ArtJog 2025, peluncuran film Pangku yang merupakan debut Reza Rahadian sebagai sutradara film panjang, program kolaborasi dengan Jakarta Film Week 2025 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2025, dan ditutup dengan pementasan monolog berjudul Dua Dasarasa di bulan Desember 2025 yang naskahnya ditulis oleh Agus Noer.
Reza memulai kariernya di usia 17 tahun dengan mengikuti ajang Top Guest Majalah Aneka Yess! 2004, yang membuka jalannya memasuki dunia seni peran Indonesia. Ia terlibat di beberapa sinetron produksi Rapi Films dan film televisi berjudul Sumpah Kezia (2008) produksi Frame Ritz. Ia memulai debutnya di film layar lebar berjudul Film Horor (2007) yang disutradarai Toto Hoedi, tapi namanya mulai dikenal lewat film Perempuan Berkalung Sorban (2009) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Selama 20 tahun, Reza Rahadian secara konsisten telah memberikan kontribusi besar lewat kerja dan karya kreatifnya.
Inet Leimena, Direktur Program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian, menjelaskan, “Tahun ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan Reza Rahadian yang telah berkarya selama dua dekade di dunia film dan kreatif. Melalui Refleksi Dua Dasarasa, kami ingin mengajak publik untuk tidak hanya merayakan pencapaian Reza Rahadian, tapi juga memahami nilai dari proses hidup dari seorang aktor dan manusia. Selama delapan bulan ke depan, berbagai program lintas bidang akan kami hadirkan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Reza dan semua pihak yang turut mewarnai perjalanannya.”
Pantau terus kanal-kanal media sosial Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian, atau hubungi Tim Publisis untuk informasi terkini.