Jakarta – Menyambut kembalinya masyarakat pada arus balik Lebaran 2025, ASTRA Infra mengimbau kepada pengguna jalan untuk selalu mengutamakan keselamatan berkendara dengan merencanakan perjalanan balik dengan bijak. Perjalanan balik yang menempuh jarak yang panjang dan jauh ini tentunya akan menguji fisik dan mental pengguna jalan untuk dapat tetap berkonsentrasi dan fokus saat mengemudi sehingga dapat sampai tujuan dengan selamat.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan pengguna jalan untuk mewujudkan perjalanan balik yang aman dan nyaman:
1. Merencanakan Perjalanan Balik Dengan Cermat
Agar perjalanan balik berjalan lancar dan nyaman, perencanaan yang matang sangat
diperlukan. ASTRA Infra mengimbau kepada pengguna jalan untuk menghindari periode yang diprediksi menjadi puncak arus balik agar tercipta perjalanan balik yang aman, nyaman dan lancar. Di ruas tol Tangerang–Merak, puncak arus balik diprediksi pada Jumat, 11 April 2025 dengan estimasi 167 ribu kendaraan melintas. Sementara itu di ruas tol Cikopo–Palimanan, puncak arus balik diprediksi pada Minggu, 6 April 2025 dengan estimasi 141 ribu kendaraan melintas. Sedangkan di ruas tol Jombang–Mojokerto, puncak arus balik diprediksi pada Kamis, 3 April 2025 dengan estimasi 92 ribu kendaraan melintas.
Untuk menghindari kepadatan lalu lintas pada perjalanan balik Lebaran 2025, pemudik dapat memanfaatkan diskon tarif pada ruas tol ASTRA Infra, yang diberlakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurai kepadatan pada puncak arus balik. Di ruas tol Cikopo-Palimanan, pada arus balik, diskon 20% akan diberlakukan pada Kamis, 3 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga Sabtu, 5 April 2025 pukul 05.00 WIB dan Selasa, 8 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga Kamis, 10 April 2025 pukul 05.00 WIB bagi pengguna jalan tol yang melakukan perjalanan menerus dari Semarang (asal gerbang tol Kalikangkung) menuju gerbang tol Cikampek Utama.
Sedangkan di ruas tol Tangerang-Merak, diskon 20% akan diberlakukan pada Selasa, 8 April 2025 pukul 00.00 WIB hingga Rabu, 9 April 2025 pukul 24.00 WIB bagi pengguna jalan yang masuk melalui gerbang tol Merak menuju gerbang tol Cikupa dan sebaliknya.
2. Hindari Membawa Barang Bawaan Berlebihan
Sepulang dari kampung halaman, biasanya pemudik akan membawa barang lebih banyak dari saat berangkat mudik. Namun perlu diperhatikan untuk tidak memaksakan membawa barang terlalu banyak pada kendaraan, karena hal ini akan berpengaruh pada kinerja kendaraan yang digunakan serta dapat membahayakan keamanan saat berkendara. Barang bawaan yang terlalu banyak dapat menutupi kaca belakang kendaraan hingga susunan penempatan barang yang tidak stabil juga bisa runtuh saat perjalanan, serta membahayakan pengguna jalan.
3. Pastikan Kondisi Pengemudi & Kendaraan dalam Keadaan Prima
Memeriksa kondisi kendaraan menjadi hal penting yang harus dilakukan sebelum perjalanan kembali, seperti kondisi dan tekanan ban, mesin, rem, serta karet wiper dalam keadaan prima, hingga ketersediaan cairan wiper dan cairan radiator yang memadai.
Tidak hanya itu, kondisi fisik pengemudi juga perlu dipastikan siap untuk kembali menempuh perjalanan pulang, serta tetap fokus dan waspada dalam berkendara. Selama perjalanan, jangan lupa untuk beristirahat di rest area terdekat setelah 4 jam berkendara.
Gunakan waktu istirahat untuk melakukan peregangan agar badan kembali segar untuk melanjutkan perjalanan. Jangan lupa untuk membawa perlengkapan pribadi yang cukup, termasuk obat-obatan jika anda memiliki penyakit tertentu.
4. Terapkan Prinsip Keselamatan Berkendara (Safety Driving)
Praktisi keselamatan berkendara serta Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan bahwa pengguna jalan wajib menerapkan five seeing habits di jalan, baik jalan tol maupun non-tol, agar perjalanan aman dan selamat sampai tujuan, diantaranya:
a. Mengamati Lingkungan Sekitar
Pengguna jalan dapat mengalihkan pandangan ke depan, spion tengah, serta spion
kanan dan kiri secara berkala untuk meningkatkan kesadaran situasional. Dengan
mengalihkan pandangan dari satu titik fokus, pengendara dapat terhindar dari rasa
kantuk serta potensi terjadinya microsleep.
b. Cara berkomunikasi yang tepat dengan kendaraan lain
Pengguna jalan dapat berkomunikasi dengan pengguna jalan lain melalui kontak mata,
klakson, atau lampu kendaraan untuk menghindari kesalahpahaman di jalan.
c. Menjaga Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain
Menjaga jarak aman antar kendaraan di depan, kanan, kiri, serta belakang yang
bertujuan untuk memberi waktu dan ruang yang cukup bagi pengguna jalan untuk
merespons pada situasi darurat.
d. Menjaga Batas Kecepatan Kendaraan
Menjaga batas kecepatan kendaraan dengan bijak sesuai dengan kondisi jalan dan
lalu lintas agar terhindar dari potensi kecelakaan.
e. Menjaga Emosi atau Menghindari Cara Mengemudi Agresif
Menjaga emosi agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing saat berkendara
merupakan hal penting yang harus dilakukan. Sebab, emosi yang tidak terkendali
dapat memicu tindakan berbahaya di jalan yang dapat mencelakakan diri sendiri dan
pengguna jalan lainnya.
5. Mencari Tempat Beristirahat di Luar Area Jalan Tol Bila Rest Area Penuh
Sebagai antisipasi penuhnya rest area di tengah lonjakan arus balik di jalan tol, ASTRA Infra mengimbau pengguna jalan untuk menggunakan rest area selama maksimal 30 menit, serta mengimbau pengguna jalan untuk dapat beristirahat di luar jalan tol apabila rest area penuh tanpa dikenakan tarif total tol tambahan, mengingat ASTRA Infra menggunakan sistem pembayaran tertutup, yaitu pengguna jalan tol melakukan pembayaran berdasarkan jarak tempuh saat ke luar dari jalan tol.
Untuk menciptakan perjalanan balik yang lancar dan aman, ASTRA Infra mengimbau kepada pemudik untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam berkendara. Tak hanya itu, pemudik juga diharapkan dapat berkendara dengan bijak dan mematuhi peraturan yang berlaku untuk memastikan keamanan dan kelancaran di jalan.



