Jakarta – Indonesia bersiap menjadi tuan rumah ajang internasional Asian Fencing Championships 2025 yang akan digelar pada 17–23 Juni 2025 di The Westin Resort Nusa Dua, Bali. Dengan tema “Sport Tourism – Pleasure and Championships”, kejuaraan ini menjadi momen strategis untuk mengangkat kembali kejayaan olahraga anggar nasional, sekaligus menampilkan potensi pariwisata Indonesia kepada dunia.
Sebanyak lebih dari 400 atlet dari 22 negara di kawasan Asia, Australia, dan Oseania
akan hadir di Bali dalam event bergengsi ini. Kesiapan penyelenggaraan telah mencapai
80%, termasuk kesiapan venue, logistik, sistem kompetisi, hingga akomodasi.
Ajang Bergengsi, Jalan Menuju Olimpiade dan Kebangkitan Prestasi
Pelatih Timnas Anggar Indonesia, Muhammad Indra Haryana, menyebut kejuaraan ini
sebagai momentum kebangkitan prestasi nasional. “Sudah lebih dari 20 tahun tidak ada
event internasional anggar di tanah air. Dunia anggar Indonesia menggeliat kembali
dengan hadirnya Asian Fencing Championships 2025. Terima kasih kepada Pak Amir
Yanto selaku Ketua Umum PB IKASI yang telah menghadirkan event bergengsi ini,”
ujarnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini menjadi bagian dari pengumpulan poin menuju
Olimpiade Paris 2028. “Kami tidak menjanjikan prestasi tinggi, tapi kami menjanjikan
penampilan maksimal. Event ini akan menjadi batu loncatan berharga bagi para atlet
muda Indonesia untuk unjuk gigi dan mengasah pengalaman,” tambah Indra.
Dukungan Penuh dari Pemerintah
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, menegaskan
komitmen pemerintah dalam mendukung pembinaan olahraga nasional. “Asian Fencing
Championships 2025 bukan hanya soal kompetisi, ini adalah langkah besar dalam
menciptakan ekosistem pembinaan yang kompetitif dan memperkuat posisi olahraga
sebagai simbol kekuatan bangsa,” tegasnya.
Ketua Umum PB IKASI, Dr. H. Amir Yanto, SH., MM., MH. menegaskan bahwa
penyelenggaraan kejuaraan anggar ini merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam
memajukan olahraga anggar. “Kami mengajak dunia untuk melihat bahwa Indonesia
bukan hanya kompeten dalam penyelenggaraan event internasional, tetapi juga kaya
akan budaya dan keramahtamahan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IKASI, Dr. Masyhudi, SH.,
MH., menambahkan, “Ini adalah single international event dengan dampak jangka
panjang, baik untuk prestasi olahraga khususnya anggar maupun citra bangsa. Semua
pihak bekerja maksimal demi menyukseskannya.”
Menghidupkan Kembali Sejarah dan Harapan Baru
Kehadiran Asian Fencing Championships 2025 juga menjadi jalan untuk mengembalikan
kejayaan anggar Indonesia. Indonesia memiliki rekam jejak membanggakan: juara
umum SEA Games Jakarta 1997 dengan 11 medali emas, medali perak dari Silvia
Kuswandi di Asian Games 1990, dan keikutsertaan Diah Permatasari di Olimpiade
London 2012.
PB IKASI telah melakukan pelatnas mandiri sejak 1 Februari 2025, menjaring 25 atlet
terbaik dari 52 peserta. Saat ini, para atlet fokus pada latihan teknik. Sebagai bagian dari
persiapan, mereka juga dijadwalkan menjalani latihan bersama dengan Tim Anggar
Rusia di Bali pada awal Juni 2025.
Dari data yang dihimpun, prestasi anggar Indonesia pernah membanggakan. Bukan
hanya penyumbang medali emas tetap bagi Kontingen Merah Putih pada pelaksanaan
SEA Games, tetapi Indonesia juga pernah mencetak sejarah dengan menjadi juara
umum yakni merebut 11 dari 12 medali emas pada SEA Games Jakarta 1997.
Lalu, anggar juga pernah menyumbangkan medali perak bagi kontingen Indonesia
melalu Silvia Kuswandi pada Asian Games 1990. Tidak hanya itu saja, atlet anggar
Indonesia juga selalui tampil di Olimpiade. Terakhir, Diah Permatasari yang tampil di
Olimpiade London 2012.
“Semua itu butuh proses. Tak ada yang instant. Jadi, Asian Fencing Championships 2025
akan dijadikan momentum untuk bisa mengembalikan kejayaan anggar Indonesia.
Apalagi, kita sudah memiliki atlet-atlet junior potensial yang telah meraih prestasi di
Kejuaraan Anggar SEAFF. Paling tidak mereka bisa berbicara di SEA Games Thailand
2025 nanti,” tambah Indra.
Ajang ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mendukung perkembangan
olahraga anggar nasional, memperkuat potensi pariwisata daerah, serta mengangkat
nama Indonesia di mata dunia melalui diplomasi budaya dan sport tourism. Kami
mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendukung dan menyaksikan
semaraknya kompetisi ini sebagai wujud kebanggaan terhadap prestasi anak
bangsa di panggung internasional.