Potensi Pengembangan Fashion Muslim Indonesia

0
450

Jakarta, 27 Februari 2020 – Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo dengan bangga telah menyelenggarakan Muslim Fashion Festival 2020 (MUFFEST) dengan tema “Fashionable People for Sustainable Planet”. Acara yang telah berlangsung di Jakarta Convention Center selama 4 hari, sejak 20 – 23 Februari lalu ini menghadirkan 400 exhibitors, fashion show dari 117 designers ternama tanah air, talk show, seminar, serta kompetisi.
Pengunjung MUFFEST 2020 mengalami peningkatan dari tahun lalu, yaitu mencapai 54.671 pengunjung. Total transaksi retail mencapai Rp43,7 miliar, belum termasuk B2B berupa preorder, yang tentunya ini menjadi sebuah bisnis berkelanjutan sesuai target MUFFEST.

Desainer yang terlibat juga memberikan apresiasi pada MUFFEST tahun ini, salah satunya Hannie Hananto yang koleksinya tampil pada Closing Ceremony bertema “Generasi Micin”, dimana istilah ini banyak dipakai untuk menggambarkan perilaku orang-orang zaman sekarang yang tidak bisa dimengerti, terutama di media sosial. “Koleksi ini terinspirasi khususnya dari gaya generasi Gen Z yang terkenal tidak bisa hidup tanpa internet,” terang Hannie. Koleksinya ini menggunakan bahan utama kain blacu dengan sablon dan print mesin untuk menghasilkan gambar atau tulisan dan logo.

This slideshow requires JavaScript.

Dari segi penyelenggara, MUFFEST diharapkan terus berkembang dan didukung oleh pemain industri tanah air untuk mendukung Indonesia menjadi kiblat fashion muslim di dunia.
“MUFFEST diarahkan sebagai event dan movement yang menjadi kebanggaan Indonesia. Kami optimis MUFFEST dapat menjadi salah satu lokomotif dalam menggerakkan industri fashion tanah air, dan menjadi ruang bagi seluruh pihak dan stakeholder terkait untuk saling terintegrasi secara sinergis dalam memperkuat ekosistem industri fashion muslim Indonesia.
Dan pada akhirnya dapat mewujudkan cita-cita kita bersama, mengantarkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia,” ujar Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo.

Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan bekerjasama dalam penyelenggaraan MUFFEST 2020. “Keberhasilan MUFFEST 2020 menjadi motivasi bagi kami untuk menyelenggarakan MUFFEST selanjutnya lebih baik dan inovatif. Kami berterima kasih pada semua pihak yang mendukung penyelenggaraan MUFFEST kali ini. Harapannya sinergi ini berkelanjutan bukan hanya pada saat event ini saja, namun terus berlanjut dalam pengembangan fashion muslim Indonesia. Mengingat potensi pasar domestik yang sangat besar, dimana konsumsi fashion muslim di Indonesia mencapai US$21 miliar, masuk dalam top 3 di dunia. Sedangkan konsumsi fashion muslim dunia sendiri mencapai US$283 miliar,” jelas Ali Charisma.

Besarnya potensi fashion muslim tanah air juga diungkap Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI, bahwa kekayaan alam dan dukungan industri hulu tekstil menjadi modal paling besar yang didukung pula oleh kreativitas dan inovasi para desainer yang semakin diakui dunia internasional. “Ekspor fashion Indonesia mengalami peningkatan, dari terakhir tahun 2019 mencapai US$13,42 miliar dengan US$383 juta diekspor ke negara-negara OKI. Di antara anggota OKI, Indonesia berada pada urutan keempat sebagai eksportir fashion,” jelas Muhammad Khayam pada acara Dialog di MUFFEST hari terakhir (23/02).

Lebih rinci, Muhammad Khayam juga menjelaskan bahwa laju pertumbuhan industri pakaian jadi meningkat dan mencapai 15,35% pada tahun 2019. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dianggap mampu menjadi penghasil devisa cukup besar dan termasuk sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja 3,73 juta orang.

Tentang Dyandra Promosindo
Dyandra Promosindo adalah Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) di Indonesia yang merupakan sub-holding company dari PT Dyandra Media International, Tbk (DYAN). Sejak berdiri pada tahun 1994, Dyandra Promosindo berhasil mencetak rekam jejak pameran yang mengesankan di seluruh Indonesia. Dyandra Promosindo telah menggelar lebih dari 850 pameran di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Medan dan berbagai kota besar lain di Indonesia. Hingga saat ini Dyandra Promosindo tercatat membawahi 11 anak perusahaan yang bergerak pada bidang event/exhibition organizer, concert promotor dan juga digital agency. Kesebelas anak perusahaan tersebut diantaranya PT Dyandra Communication (Dyacomm), PT Fasen Creative Quality (Quad), PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm), PT Idea Besar Komunika (Ideacomm), PT Visi Sarana Media Digital (Underlined), PT Dyan Mas Entertainment (DME Asia), dan PT Dyandra Global Edutainment.

Dengan lebih dari 1.000 peserta pameran setiap tahun, termasuk peserta dari luar negeri, Dyandra Promosindo telah membuktikan diri sebagai rekan bisnis terpercaya sambil terus meningkatkan diri menuju budaya pameran yang lebih baik di Indonesia. Berbagai event yang telah diselenggarakan antara lain pameran B2B, pameran B2C, konser musik dan festival, konferensi dan summit.
Dyandra Promosindo telah menjadi PEO pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 untuk sistem kualitas manajemen. Pameran yang diselenggarakan antara lain: Indonesia International Motor Show, Indonesia International Furniture Expo, Indonesian Petroleum Association Convex, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference, dan lain-lain.

Tentang Indonesian Fashion Chamber (IFC)
Indonesian Fashion Chamber (IFC) adalah organisasi nirlaba yang anggotanya terdiri dari wirausahawan mode dan perancang busana terkemuka di Indonesia yang mencakup desain pakaian wanita, pakaian pria, perhiasan, dan aksesori.
IFC diciptakan oleh dedikasi anggota kami untuk industri fashion Indonesia dan tujuan kami untuk terlibat dengan Pemerintah Indonesia sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran Indonesia.
Melalui upaya bersama IFC, kami percaya bahwa Indonesia dapat menjadi modal mode global, dengan berpegang pada filosofi Inspirasi Lokal dengan Semangat Kontemporer.
Selain itu, kami berusaha untuk memperkuat fondasi mereka yang terlibat dalam industri fashion, yaitu badan pemerintah, entitas bisnis, lembaga pendidikan, dan komunitas mode, melalui Seminar, Diskusi Kelompok Fokus, Lokakarya, Pameran Perdagangan Domestik dan Internasional. Upaya kami yang disinkronkan akan mengintegrasikan perencanaan dan pengembangan untuk mempromosikan mode sebagai bagian dari industri kreatif.
Industri mode terdiri dari subkelompok kreatif yang terdiri dari desain, sumber, produksi, distribusi, penjualan, pemasaran, kesadaran lingkungan, dan pengarsipan. Anggota IFC, yang merupakan salah satu dari perancang mode terkemuka di Indonesia, akan menjadi tautan pertama dalam rantai kreatif ini.