Seri konser eksperimental kontemporer Alur Bunyi dari Goethe-Institut Indonesien kembali hadir di tahun 2024, kali ini memberikan sorotan khusus terhadap genre musik disko. Edisi perdana Alur Bunyi tahun ini akan dibuka dengan penampilan grup musik Precious Bloom yang digawangi oleh duo musisi asal Jakarta, Aradea Barandana dan Adinda Dwimadasari, pada 28 Maret mulai pukul 19.30 WIB di GoetheHaus Jakarta.
“Alur Bunyi 2024 membuka pintu bagi seniman, musisi, peneliti, bahkan sejarawan dari berbagai bidang yang dapat memberikan sudut pandang baru terhadap disko, khususnya disko di Indonesia yang kembali bangkit. Fase penting ini tak lepas dari sejarah musik Indonesia: disko adalah simbol perlawanan; disko menandai semangat zaman; dan, lebih dari semua genre musik lain, disko adalah liukan ekspresi gagasan terbarukan,” ujar Dr. Ingo Schöningh, Kepala Program Budaya Goethe-Institut Indonesien.
Elizabeth Soegiharto, Koordinator Program Goethe-Institut Indonesien, menambahkan, “Dalam rangka merasakan dan mencitrakan kembali pengaruh musik disko pada masa ini, Alur Bunyi 2024 menampilkannya ke dalam desain program yang telah menjadi ciri khas sejak penyelenggaraan pertama, yakni tetap kental dengan nuansa musik elektronik dan eksperimental.”
Precious Bloom
Penampilan Precious Bloom di panggung Alur Bunyi akan menghadirkan debut formasi full band. Aradea Barandana dan Adinda Dwimadasari akan tampil bersama dua musisi tambahan, yaitu Karel William pada drum dan Robert M. pada gitar. Kehadiran live drum dan saksofon memastikan harmoni yang memikat dari grup ini diterjemahkan secara utuh dengan alat musik klasik dan kontemporer.
Mendirikan Precious Bloom pada tahun 2022 di Jakarta, Aradea Barandana dan Adinda Dwimadasari membaurkan ragam city-pop Asia, permainan bas yang memikat, dan aneka harmoni yang membangkitkan suasana bertabur glitter, baik dalam konteks global maupun lokal. Precious Bloom telah tampil di sejumlah festival musik Eropa, seperti Sound Metaphor di Berlin, Flow Festival di Helsinki, dan Doka di Amesterdam.
Album “Consequences”, dirilis tahun 2023, adalah wujud visi unik kedua musisi ini, menampilkan synth yang menghipnotis dan mengingatkan pendengar akan jalan-jalan di Ibiza. Lirik yang bercerita melengkapi kesan musik disko Indonesia yang lebih kontemporer dan dengan bunyi yang lebih modern.
Registrasi untuk konser dengan tempat terbatas ini dapat dilakukan melalui tautan bit.ly/alurbunyi28maret tanpa dipungut biaya.
Tentang Goethe-Institut
Goethe-Institut merupakan lembaga kebudayaan Republik Federal Jerman yang aktif di seluruh dunia. Kami mempromosikan pengajaran bahasa Jerman di luar negeri dan mendorong pertukaran budaya antarbangsa. Kami juga menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai Jerman melalui informasi tentang kehidupan politik, sosial dan budaya di Jerman. Beragam program budaya dan pendidikan kami menyokong dialog antarbudaya dan memfasilitasi partisipasi kultural. Program-program kami memperkukuh struktur-struktur masyarakat madani dan mendukung mobilitas global.